prakata

Di antara wasiat - wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah : "Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela. " Aku berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya : "Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit." ( HR. Ibnu Hibban)

Rabu, 11 April 2012

selalu berkeluh kesah

Bismillahirrahmanirrahim

 "Ya Allah kok hidup ku begini sih?" - "kok susah banget sih?" - "kenapa jalan yang Engkau beri harus begini?" - "Kenapa aku tidak bisa seperti mereka, menikmati hidup seperti mereka?" - "oh my God? why me?" 

Sering dengar kan keluhan seperti itu? Atau minimal yang kalimatnya nyerempet dan mirip? Mungkin kita dengar dari orang lain atau malah kita sendiri yang mengucapkannya, termasuk saya mungkin.

Tanpa sadar kita sering berkeluh kesah terhadap semua masalah yang kita hadapi. Merasa lemah menghadapi situasi. Bahkan mungkin ada yang sampai ketahap Suudzon kepada Allah, menganggap Allah tidak adil.. Nauzubillahiminzalik semoga kita jangan sampai ke tahap ini. 


Menurut saya sangat manusiawi jika manusia sering berkeluh kesah, karena mengeluh adalah sifat yang diberi oleh Allah kepada manusia.

 "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir" (QS. Al Ma´aarij : 19)

Tapi apa iya mentang mentang diberi sifat seperti ini lantas kita seenaknya menyalahkan keadaan. Inginnya semuanya sesuai dengan harapan kita, impian kita, jika tidak maka keluh kesah pun meluncur deras dari mulut. Padahal Allah telah menuliskan takdir kita di kitab induk-Nya (Lauhul Mahfuzh) jauh sebelum kita diciptakan, apa yang telah dirancang oleh-Nya adalah yang terbaik buat kita. Cuma sayangnya kita lupa akan hal ini, tertutup oleh pikiran kita yang terlalu sibuk memikirkan masalah yang kita hadapi.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. AlHadiid : 57) 

Apa yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Allah, begitu juga sebaliknya. Kalau kita menyadari hal ini, mungkin keluh kesah tidak banyak meluncur dari mulut kita, malah kita akan semakin sering menginstropeksi diri, apa yang kurang dari diri kita sehingga keinginan kita belum terkabul. 

Contoh mudahnya begini, anak saya ngotot kepengen punya motor, padahal saya tahu kalau dia itu belum bisa naik motor, naik sepeda saja masih belum lancar, umurnya pun masih 4 tahun, jadi saya akan menunda memberikan dia motor sampai dia lancar naik sepeda dan umurnya sudah cukup untuk bisa mengendarai motor. jika saya paksakan membelikan dia motor malah bisa membahayakan keselamatan jiwa anak saya. Saya tunda membelikannya karena saya sayang dan peduli dengan anak saya. Allah pun begitu menurut saya, Dia memberi yang menurut-Nya terbaik untuk kita, Allah tunda keinginan kita karena syarat syarat yang kita miliki belum cukup. Jangan mengira Allah tidak mendengarkan doa hamba-Nya, Allah itu Maha Mendengar, cuma belum saatnya keinginan kita dikabulkan. Bukannya Allah punya 3 mekanisme cara mengabulkan permintaan hamba-Nya, langsung dikabulkan, disimpan permintaan kita untuk dibalas di akhirat kelak dan akan dihindarkan dari masalah seberat doa yang kita ucapkan? Jadi jangan kuatir, semua pasti akan di kabulkan oleh-Nya.

Jika sudah menyadari hal ini, mudah mudahan keluh kesah bisa dikurangi dan rasa syukur bisa diperbanyak. Oh iya, Allah juga mengajarkan cara yang sangat bagus agar kita terhindar dari keluh kesah. Jangan berlebihan dalam menghadapi masalah!

"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri" (QS. AlHadiid : 23)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar