prakata

Di antara wasiat - wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah : "Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela. " Aku berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya : "Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit." ( HR. Ibnu Hibban)

Kamis, 26 April 2012

jangan cuma katanya... (2)

Bismillahirrahmanirrahim

Liat bagian satu dulu biar enak bacanya ya :D

Setelah proses melahirkan, kembali lagi nasihat mitos menghampiri saya. Dimulai dari masalah ari ari/plasenta anak saya. Saat akan menguburnya, banyak yang menyarankan agar ari ari dimasukkan ke dalam kendil dan diberi beberapa macam bumbu dapur, seperti garam, kunir dan ketumbar (katanya agar kelak pintar memasak), dibungkus kain putih (karena diyakini ari ari sama dengan jasad manusia yang meninggal jadi harus dikafani), ditanam sedalam mungkin lalu diatas gundukan tempat ditanamnya diberi penerangan (agar jiwanya tenang), ditempel tulisan ayat kursi dan gunting (agar tidak diganggu mahluk halus), diberi bambu yang ditancapkan diatas gundukannya, katanya agar ari ari bisa bernafas :) dan diberi pagar, itu semua dilakukan lagi lagi selama 40 hari. Luar biasa kan? Ari ari dianggap mahluk hidup karena diyakini sebagai saudara kembar sang bayi karena selama 9 bulan 10 hari selalu menemani sang bayi di rahim ibu.


Saya cari cari kebenaran mitos itu di Al Quran dan Hadits tidak ketemu juga, yang ada adalah tata cara dan adab yang baik dalam memperlakukan segala sesuatu. Akhirnya, sama seperti kejadian anak pertama, ari ari yang sudah dimasukkan kendil (dapat dari RSA sudah satu paket gitu), saya liat isinya, sudah dicuci bersih ternyata, tanpa saya beri bumbu dapur saya tanam dibelakang rumah. Thats it! cuma itu, tanpa embel embel lain.

Sepengetahuan saya, ari ari adalah "rumahnya" bayi saat dikandungan. Mempunyai fungsi sebagai alat respiratorik, metabolik, nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan pengeluaran dari tubuh. Ketika bayi lahir, ari ari akan ikut keluar karena tugasnya sudah selesai. Secara adab ari ari lebih baik jika ditanam, agar tidak dimakan binatang, anjing misalnya, lalu dibawa kabur dan dicabik cabik di pinggir jalan. Jaman dahulu karena masih banyak binatang buas, setelah ditanam, ari ari diberi penerangan dan pagar agar tidak dikorek korek binatang.

Satu minggu setelah lahir, tali pusar anak saya putus, persis satu minggu saat hari mengaqiqohkan anak saya tiba.

“Setiap anak yang lahir tergadai aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari itu ia diberi nama dan digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi dan Hakim)

Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami supaya menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk wanita seekor. (Hadits riwayat Aisyah r.a.)

Rasulullah SAW pernah membuat aqiqah untuk Hasan dan Husain pada hari ketujuhnya. (HR Ibnu Hibban, Hakim, dan Baihaqi).

Pada hari itu juga, rambutnya saya cukur habis, lalu ditimbang, di konversikan sesuai harga emas saat itu dan saya shodaqohkan, hanya itu, tanpa ritual menggunakan air kelapa untuk memotong rambut, atau memanggil  orang orang sekitar untuk menjadi saksi dan setiap yang datang diharuskan memotong rambutnya ( sebagai syarat) dengan gunting yang dicelupkan ke air kembang. Sampai sampai saat membagikan daging aqiqoh ada yang bertanya, "kenapa tidak dilakukan saat 40 hari?" "kok puputannya sekarang?" Noooh haditsnya jelas jelas nyuruhnya gitu.... Gatel rasanya ingin bertanya, kenapa harus nunggu 40 hari? Acuannya apa...? Memang sih ada juga hadits yang menjelaskan memotong rambut pada hari ke tujuh, empat belas atau dua puluh satu, tetapi oleh para peneliti hadits, ada seorang rawi yang bernama Ismail bin Muslim yang dinilai lemah oleh imam Ahmad, Abu Zar’ah, dan Nasa’i, hadits tersebut juga tidak menyebutkan empat puluh hari...

Kata Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas , atau kedua puluh satunya." (HR. Baihaqi dan Thabrani)

Setelah tali pusarnya lepas, selama dua hari saya jemur agar baunya hilang, setelah itu saya masukkan dompet bersama tali pusar anak pertama saya buat kenang kenangan. Setiap saya bertemu orang yang membahas tali pusar, pasti saya tanggapin, karena pasti ada cerita mitosnya. Dan benar saja, ada yang mengatakan jika tali pusar tidak disatukan atau ditanam bersama ari ari maka anaknya akan gila dan cacat. Atau tali pusar begitu lepas sebaiknya langsung ditelan oleh bapaknya, katanya biar anaknya nurut. Setelah mereka selesai bercerita, baru saya tunjukkan kedua tali pusar anak saya, dan reaksinya pun luar biasa! Kaget dan merasa tidak enak karena sudah bercerita anaknya bakal gila dan cacat jika tali pusar tidak ditanam dengan ari ari... Saya pun menjelaskan kepada mereka bahwa kedua anak saya baik baik saja, tidak gila dan tidak cacat, anak yang pertama pun alhamdulillah selalu patuh kepada orang tua.

Dari cerita diatas, saya secara pribadi cuma ingin membuktikan bahwa mitos adalah mitos, sebuah simbol yang diwujudkan menjadi kegiatan ritual yang dilakukan orang orang terdahulu karena kentalnya pengaruh animisme dan dinamisme. Jika tanpa ada perintah dari Allah atau penjelasan dari Nabi, maka saya tidak akan melakukannya. Hukum agama adalah sempurna menurut saya dan tidak bisa dicampur adukkan dengan adat kebiasaan, yang benar menurut saya adalah adat kebiasaan yang seharusnya berpatokan kepada hukum agama. Jika kebiasaan dilakukan mengatas namakan agama, bisa bisa salah kaprah, bisa dianggap jadi hukum agama beneran... bahaya kan buat akidahnya kita?

Terakhir, saya tulis lagi ayatnya agar kita bisa merenung dan memahami maksudnya ya.


Dan apabila dikatakan kepada mereka: 
"Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," 
mereka menjawab:
 "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami." 
"(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?." 
(QS: Albaqarah : 170)

3 komentar:

  1. semangat Pak! Emang bener tuh, segala macam mitos aneh aneh seliwar seliwer di sekeliling kita. Jadi kadang agak berat adu argumen dengan orang sekitar yang ribut dengan mitos, yang penting kitanya kuat prinsip dan yakin, Insya Allah semua berjalan lancar kok... "Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu" *halaaahh*
    Salam buat si kecil dan istri yaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, udah turun temurun si ya jadi berat ngerubah pola pikirnya... ni dukun bayinya aneh lagi, dia bilang pas hari ke 40 dia datengnya cuma pagi doang, sore ga dateng, alesannya tar nutup pintu rejeki hehe.. ajib bgt yak :D
      salam sudah disampaikan bu :)

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum Pak, bukannya gak boleh simpen tali pusar yg sudah puput krna akan menjadi benteng/tempat tinggalnya jin, dan sifat jin akan mempengaruhi sifat si anak. Mohon penjelasan. Afwan jika ada salah kata. Wassalam

    BalasHapus