prakata

Di antara wasiat - wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah : "Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela. " Aku berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya : "Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit." ( HR. Ibnu Hibban)

Minggu, 04 Maret 2012

indahnya berbagi

 Bismillahirrahmanirrahim

hati senang walaupun tak punya uang... o ooowh

hati senang walaupun tak punya uang...

Sepasang penyanyi setengah baya yang tampaknya tamu undangan pernikahan mba Della dan mas Awi di gedung Arofah tadi siang asik menyanyikan lagu Koesplus dengan tempo yang cepat. Sambil bekerja tanpa sadar kepala saya ikut mangut mangut mengikuti iramanya. Tak punya uang tapi hati senang... apa mungkin? Otak pun nyambi ikut berpikir...

Uang, sebuah benda yang mempunyai nilai sehingga menjadi berharga dan digunakan sebagai alat pertukaran. Sebuah benda yang dianggap penting bagi sebagian besar manusia di dunia ini, termasuk saya.  Ada jargon yang mengatakan "uang adalah segala galanya" tanpa uang semua tidak ada artinya. Tapi anehnya lagu yang dinyanyikan oleh Yon Koeswoyo kok beda ya? malah sebaliknya? tak punya uang tapi hati senang...


Otak saya berpikir keras dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan sederhana sesuai kapasitas otak saya, bahwa uang tidak lantas membuat hati menjadi senang, atau bahagia. Karena tidak semua bisa dibeli dengan uang, salah satunya ya kebahagiaan yang diaplikasikan oleh Koesplus menjadi sebuah lagu.

Banyak sekali orang yang memiliki kekayaan luar biasa tapi tidak bisa memiliki kebahagiaan.  whitney houston misalnya, kurang apa sih dia? Famous, harta melimpah, tapi meninggal dunia karena diduga overdosis. Atau Kurt Kobain, vokalis yang sedang berada di puncak karirnya, OD karena diduga stress akut. Belum lagi artis artis  korea yang mencetak rekor sebagai negara dengan jumlah bunuh diri selebritis terbanyak di dunia.

Ada apa dengan uang? kenapa setelah memiliki banyak uang, kebahagiaan tak kunjung dapat diraih? Ada perasaan hampa yang tidak dapat terpuaskan dengan harta. mungkin karena uang hanya dapat memuaskan kebutuhan duniawi semata, Tanpa mengetahui hakekat tentang uang, maka rasa hampa itu akan tetap ada. Allah telah menjelaskan :

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)". (QS. Ali 'Imran : 14)

Jangan sampai kita terlena mengejar dunia habis habisan, karena semua yang kita usahakan tidak akan kekal, semuanya akan ditinggalkan. Kejarlah dunia untuk mendapatkan ridho Allah, sehingga kebahagian akan kita dapat di dunia dan akhirat.

"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah". (QS. Faathir: 5)

Jadi menurut saya, uang merupakan salah satu alat untuk dapat membuat kita dan orang lain menjadi bahagia. Caranya bisa bermacam macam, berbagi kepada yang membutuhkan misalnya, dari situ akan timbul perasaan bahagia karena bisa membuat orang lain bahagia. Bayangkan jika kita membaginya kepada orang yang membutuhkan, melihat senyuman mereka yang sumringah, melihat tatapan bahagia mata mereka saat mereka menerima bantuan. Lakukan dengan ikhlas, tanpa iming iming apapun, tanpa mengungkit ungkitnya kelak dikemudiaan hari,  maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda dan tidak terduga. Insya allah jika kita membuat bahagia orang lain dengan harta kita, maka Allah akan membahagiakan kita dengan mengabulkan keinginan keinginan kita yang selama ini belum terkabul.

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". (QS. Al Baqarah : 245)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir"[168] (QS. Al Baqarah : 264)

Mungkin itulah salah satu makna yang terkandung di lagunya mas koeswoyo, tidak punya uang tapi bahagia, punya uang pun bahagia. Orang yang diberi kelebihan harta oleh Allah membantu mereka yang kekurangan, dibalas dengan doa oleh mereka yang diberi, dan Allah pun mengabulkan doa si pemberi yang selama ini belum dikabulkan. Subhanallah, suatu simbiosis mutualisme yang indah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar