prakata

Di antara wasiat - wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah : "Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela. " Aku berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau melanjutkan pesannya : "Katakanlah apa yang hak meskipun akibatnya terasa pahit." ( HR. Ibnu Hibban)

Minggu, 18 Maret 2012

tidak usah takut, ada Allah..

"aku tidak akan menyerah, mereka adalah keluargaku."
"dan kau jangan pernah sekalipun menyerah terhadap keluargamu."

(Papa Smurf - The Smurfs 2011)

Bismillahirrahmanirrahim

Huff.. harinya sudah dekat, kekuatiran beberapa bulan belakangan ini mulai memuncak. Dokter kandungan yang gayanya mirip dr. boyke pun sudah mengisyaratkan HPL istri berlangsung di akhir bulan ini. Rasa kuatir, deg degan selalu membayangi. Nanti gimana... gimana nanti... 


Rasa tanggung jawab saya sebagai seorang suami sedang diuji, beda dengan penantian kelahiran anak pertama yang sangat fun, mungkin karena kita berdua belum pernah mengalaminya, kelahiran anak kedua justru jauh lebih mendebarkan. Membayangkan prosesnya akan terulang saat istri saya melahirkan nanti, begitu hebatnya perjuangan seorang ibu menahan sakit yang luar biasa, mengejan dengan sekuat tenaga sampai menguras tenaga yang sangat. Benar benar dipersimpangan antara hidup dan mati. Saya yang sebatas menemani di sampingnya menyaksikan prosesnya saat anak pertama lahir pun sampai menangis sejadi jadinya melihat begitu dasyatnya perjuangan istri saya.

Terus terang sebagai manusia biasa saya merasa takut, takut saat proses melahirkannya dan takut akan proses sesudahnya. Mempunyai dua anak titipan Allah bukan hal yang main main menurut saya. Masa depan mereka sebagian ada ditangan saya. Sebagai kepala keluarga saya kadang merasa kuatir, apakah saya mampu membawa mereka di jalur yang benar? Jalur yang diridhoi Allah? Selain kuasa Allah, secara tidak langsung mereka menggantungkan masa depan pada diri saya. Bagaimana jika saya membuat kesalahan? Kesalahan yang bisa mempengaruhi hidup dan masa depan mereka? Walaupun seratus persen saya percaya Allah akan memberikan semua kemudahan karena Dia sudah memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk memiliki dua momongan, tapi rasa kuatir itu tetap ada.

Satu satunya jalan untuk menenangkan kekuatiran hati saya adalah kembali ke Allah. Dalam Lauhul Mahfudz
, Allah sudah menetapkan empat perkara yang dibawa manusia sejak lahir, rezeki, amal, ajal dan nasib. Saya pun berbalik bertanya kepada diri saya sendiri, "jadi apa yang kamu takutkan? Bukannya ada Allah?" "jadikan titipan Allah ini sebagai semangat kamu untuk lebih baik dalam menjalankan amanat, sebagai tujuan utama kamu untuk beribadah kepada Allah dengan cara menjaga, mendidik dan mengarahkan kedua anakmu kelak di jalan yang lurus, jalan yang diridhoi-Nya....". Kalo sudah berpikir begini, saya merasa tenang, merasa sangat sangat bersyukur atas semua pemberian-Nya, apalagi ditambah orang orang dilingkungan saya yang selalu mendukung, menyemangati dan memberikan masukan yang menyejukkan hati. 

Sebentar lagi babak baru kehidupan saya akan dimulai, konsekuensi logis mempunyai segala nikmat yang bertambah harus dapat mengimbanginya dengan memiliki rasa tanggung jawab yang besar pula. Semoga saat tiba waktunya, akan istri dan anak yang dikandungnya akan dimudahkan prosesnya, akan di lancarkan kehidupannya kelak, di murahkan rejekinya dan dijaga didalam lindungan-Nya, amiin.

"jika sudah tiba saatnya, kamu pasti tau apa yang harus kamu lakukan, semuanya akan muncul bukan dari kepala, tapi dari hati..." 
(Papa Smurf - The Smurfs 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar